Jumat, 17 Januari 2014

Gara-gara Ngehindar Dari Razia Sampe Rela Jebur ke Rawa-rawa :D

Ini kisah gue sama temen gue yang bernama Robert,cerita ini nyata dan kejadian nya terjadi di hari ini di tanggal 17 januari 2014.Kejadian nya lucu banget :D Jadi gini,awal nya gue sama temen gue baru pulang dari makan malam di luar (maklum anak kost :D hha).Sehabis pulang dari makan,lagi pengen ngemil nih,jadi kita berdua gk langsung pulang,mau cari camilan dulu.Ehh tiba-tiba pas di jalan ngelihat segerombolan polisi lagi ngadain razia,dan sial nya lagi kami berdua lagi gk pake helm #Hikkkzzz -_- Kaget,panik,takut,cemas,pokok nya campur aduk deh perasaan kita waktu ngelihat ada razia,yang ada di dalam pikiran kita berdua nih “waduh,habis nih duit bulanan :D,bisa-bisa gk makan =D”. berhubung gue ngelihat di sebelah kita ada lorong,sepontan aja gua nyuruh temen gua buat masuk tuh lorong.Sial nya lagi tuh lorong ada yang ke kiri dan ke kanan.Gua suruh aja temen gua buat ke kiri,eh dia nya belok ke kanan (maklum lagi panik tingkat internasional :D).Dan yang paling terkejut nya lagi,pas sampe di ujung lorong,eh ternyata lorong nya mentok gk ada jalan lagi :D.kebayang donk betapa panik nya kita waktu itu.Ngeliat ke kiri ada jalan setapak,langsung aja motor kita masukin ke sana.dan ternyata jalan itu juga buntu alias mentok -_- saking panik nya motor kita sembunyiin di tempat yang gelap dan kita berdua masuk semak semak #ngumpet :D hahahaha.dan ternyata itu bukan semak semak,tapi rawa-rawa #Hikkzzz -_- makin komplit aja sial gua malam ini :D hahaha. Gk lama kemudian ketangkep juga kita berdua,mana tuh polisis udah pegang pistol -_- makin takut aja jadinya kita berdua :D hahahaha.semua barang bawaan kita di geledah semua,eh ternyata tuh polisi lagi razia narkoba bukan surat-surat motor :D,kalo narkoba mah kita gk pernah pake dan gk akan pernah pake,karena kita berdua kan generasi penerus bangsa :D #ciecie Mana kita berdua udah nyebur ke rawa malem-malem :D hahahah.gk bakal terlupakan nih kejadian :D Sekian dari gua dan terima kasih 

Selasa, 14 Januari 2014

25 Perusahaan Miyak Terbesar di Dunia

Berikut 25 perusahaan minyak terbesar di dunia, mengacu pada kapasitas volume produksi per hari seperti melansir laman Forbes, Rabu, (12/6/2013):

1. Saudi Aramco
Produksi: 12,5 juta barel per hari
Sejauh ini, Saudi Aramco merupakan perusahaan energi terbesar di dunia dengan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar per hari. Lahan tambang terbesar Saudi Aramco bisa menghasilkan 5 juta barel per hari.
2. Gazprom
Produksi: 9,7 juta barel per hari
Gazpum, perusahaan asal Rusia merupakan produsen gas alam terbesar di dunia. Keuntungannya bisa mencapai lebih dari US$ 40 miliar per tahun.
3. Iranian Oil Co
Produksi: 6,4 juta barel per hari
Iran dipaksa menghentikan produksi minyaknya menyusul sanksi internasional. Meski begitu, Iran tetap menjadi produsen minyak dan gas terbesar di dunia.
4. ExxonMobil
Produksi: 5,3 juta barel per hari
Keuntungan tahunan Exxon sebesar US$ 40 miliar terlihat sedikit dibandingkan transaksi penjualan yang melambung hingga US$ 400 miliar.
Exxon saat ini tengah membahas kerjasamanya dengan produsen minyak raksasa Rusia, Rosneft.
5. PetroChina
Produksi: 4,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak milik negara ini merupakan yang ketiga terbesar di China. PetroChina juga memiliki catatan pasar tertinggi dibanding penjualan dari produsen lain.
Saat ini China sudah memproduksi lebih banyak minyak daripada ExxonMobil.
6. BP
Produksi: 4,1 juta barel per hari
Saat ini BP tengah kewalahan mempertahankan jumlah produksi 4,1 juta barel per hari. Perusahaan tengah membahas penjualan 50% sahamnya di TNK-BP Rusia atau setara dengan sepertiga hasil produksi.
7. Royal Dutch Shell
Produksi : 3,9 juta barel per hari
Shell berharap musin panas ini bisa mulai mengebor minyak di pantai Chuckchi Alaska. Selama bertahun-tahun Shell terus menyempurnakan rencana pengeboran minyaknya di beberapa lokasi tambang.
8. Pemex
Produksi: 3,6 juta barel per hari
Hasil produksi lahan tambang terbesar di Mexico, Cantarell anjlok sebanyak 2 juta barel per hari. Sisanya saat ini hanya sekitar 600 ribu barel per hari.
Pemex berperan menutupi kelangkaan akibat kurangnya pasokan minyak dari pertambangan lain.
9. Chevron
Produksi : 3,5 juta barel per hari
Chevron membeli Atlas Petroleum pada 2010 seharga US$ 4,3 miliar untuk menambah lahan di Marcellus dan shale Utica. Dengan harga gas yang rendah, sebagian mengharapkan kesepakatan yang lebih besar.
10. Kuwait Petroleum Corp
Produksi: 3,2 juta barel per hari
Perusahaan minyak Kuwait ini berdiri pada 1934 oleh perusahaan yang saat ini dikenal sebagai Chevron dan BP. Pada 1975, perusahaan kemudian dipatenkan menjadi milik negara.
Saat ini, operasi tambang di Burgan yang merupakan lahan terbesar Kuwait dilanjutkan Chevron.
11. Abu Dhabi National Oil Co
Produksi: 2,9 juta barel per hari
Abu Dhabi merupakan pusat kekuatan Uni Emirat Arab. Posisinya yang strategis dimanfaatkan untuk membangun saluran pipa minyak ke Fujairah guna memudahkan ekspor ke luar.
12. Sonatrach
Produksi; 2,7 juta barel per hari
Gas alam mendominasi hasil produksi perusahaan energi nasional Algeria ini. Kebanyakan hasil produksinya di ekspor ke Eropa.
13. Total
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Presiden Prancis Francois Hollande mengenakan jenis pajak baru pada inventasi minyak terhitung Juli 2012.
Dalam tanggapannya, CEO Total Christophe de Margerie mengatakan, tindakan ini akan menguras US$ 200 juta pendapatan Total pada 2012 dan mengganggu sektor penyulingan minyak yang sedang tak baik.
14. Petrobras
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Mantan CEO Petrobas Sergio Gabrielli menyerahkan jabatan pada bos baru Maria das Gracas Silva Foster Februari lalu.
Perusahaan sedang berupaya untuk mengembangkan lahan minyak raksasa dengan kedalaman tinggi di luar negeri.
15. Rosneft
Produksi: 2,6 juta barel per hari
Sama dengan Gazprom, Rosneft adalah perusahaan minyak milik Russia. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri diskusi yang menandakan kerjasama Rosneft dan ExxonMobil untuk mengeksplorasi pantai-pantai di negaranya.
16. Iraqi Oil Ministry
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Peringkat Irak sebagai produsen minyak terbesar di dunia bisa terus meningkat karena lahan-lahan tambang raksasanya terus berproduksi.
Pengeboran tahap 2 di Qurna Barat, proyek yang dioperasikan Lukoil milik Rusia menghasilkan sekitar 13 miliar barel.
17. Qatar Petroleum
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Mayoritas produksi Qatar adalah gas alam yang tersebar ke seluruh dunia sebagai gas alam cair (LNG). Qatar menyediakan lahan gas alami terbesar di dunia yang di bawah tanah Persian Gulf dengan Iran.
18. Lukoil
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Lukoil didirikan tahun 1991 oleh Mantan Wakil Menteri Vagit Alekperov yang masih menjalankan perusahaan hingga saat ini. Dirinya memiliki 20% saham perusahaan seharga US$ 13 miliar.
19. Eni
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Eni adalah produsen minyak unggul di Italia. CEO Eni Paolo Scaroni dalam beberapa tahun menyusun landasan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti Pdvsa, Venezuela dan Rosneft, Rusia.
20. Statoil
Produksi: 2,1 juta barel per hari
Pemerintah Norwegia memiliki 67% saham di Statoil. Investasi perusahaan di Amerika sudah mencapai lebih dari Us$ 20 miliar termasuk akuisisi Bakken-focused Brigham Exploration sebesar US$ 4,7 miliar pada 2011.
21. ConocoPhillips
Produksi: 2 juta barel per hari
Tahun ini ConocoPhillips meluaskan bisnis kilang minyaknya menyusul keinginan Phillips 66 untuk fokus pada operasi-operasi di permukaan.
22. Petroleos de Venezuela
Produksi: 1,9 juta barel per hari
Perusahaan minyak Venezuela yang lebih dikenal dengan sebutan Pdvsa ini, lebih terlihat sebagai bank pribadi Presiden Hugo Chavez yang membuat perusahaan menderita karena harus membayar program-program sosialnya. Hasil produksi sendiri sudah menurun sejak 1998.
23. Sinopec
Produksi: 1,6 juta barel per hari
Sinopec merupakan kilang minyak terbesar China. Tahun ini Sinopec menghentikan usaha shale-nya dengan Devon Energy.
24. Nigerian National Petroleum
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Di tengah-tengah kehancuran ekonomi akibat korupsi di industri minyak negara Nigeria, Presiden Goodluck Jonathan juga diketahui melakukan korupsi pada beberapa eksekutif.
25. Petronas
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak raksasa Malaysia membangun markasnya di menara kembar Petronas. Petronas belakangan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri dan saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan gas Progress Energy Kanada untuk memperoleh dana sebesar Us$ 5,4 miliar

Senin, 13 Januari 2014

Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil

1. Panas Bumi
Panas bumi merupakan energi yang alami dan terdapat di dalam bumi hasil dari interaksi antara panas batuan dan air. Energi ini merupakan energi terbarukan. Menurut UU No. 27/2003; Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Sistem panas bumi terdiri dari Heat Sources, Reservoir dan Clay Cap, dan adanya Hydrology System. Seperti inilah sistem panas bumi:
Sistem Panas Bumi (klik gambar untuk memperbesar)
Sumber: Dirjen EBTKE Kementerian ESDM
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar yaitu mencapai 29.215 MW atau sekitar 40% dari cadangan panas bumi di seluruh dunia. Saat ini potensi tersebut baru digunakan sekitar 1.281 MW (Data Badan Geologi bulan Desember 2011). Dengan potensi sebesar itu, Indonesia diprediksi oleh Al Gore, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, mampu menjadi negara super power pengguna energi panas bumi. Al Gore mengatakan hal itu saat membuka KTT Asia-Pasific The Climate Project di Jakarta pada tahun 2011.
Lapangan Panas Bumi Wayang Windu
Sumber: Pertamina
Saat ini kapasitas terpasang di Indonesia terdiri dari: Lapangan Sibayak 12 MW, Gunung Salak 377 MW, Wayang Windu 227 MW, Kamojang 200 MW, Darajat 270 MW, Dieng 60 MW, Lahendong 80 MW, dan Ulubelu 55 MW.

2. Nuklir
Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan yang terkendali dari reaksi nuklir untuk menghasilkan energi panas yang kemudian digunakan untuk pembangkit listrik. Menurut UU No.10/1997; Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion. Radiasi pengion merupakan gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.
Reaktor nuklir
Tenaga nuklir sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran. Namun radiasi yang ditimbulkan oleh energi ini membuat pemerintah sangat sulit mengembangkannya di Indonesia. Masyarakat menganggap nuklir sebagai suatu hal yang sangat menakutkan terlebih setelah terjadinya bencana nuklir di berbagai negara di dunia. Sebenarnya Indonesia sangatlah kaya akan bahan baku nuklir yaitu, uranium dan plutonium. Namun kekayaan sumber daya mineral tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Penentangan dalam pengembangan nuklir bukan hanya di Indonesia, akan tetapi juga di dunia internasional.  Para penentang menganggap bahwa tenaga nuklir menimbulkan ancaman bagi banyak orang dan lingkungan. Sementara para pendukung menganggap bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi yang berkelanjutan dan dapat mengurangi emisi karbon.
Pembangkit listrik tenaga nuklir menyediakan 13% listrik di seluruh dunia. Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) pada bulan Januari 2013 terdapat sekitar 390 reaktor nuklir di seluruh dunia yang beroperasi di 31 negara. Beberapa kecelakaan reaktor yang terjadi adalah bencana Chernobyl (1986), Fukushima Daiichi (2011), Pulau Three Mile (1979), dan beberapa kecelakaan kapal selam bertenaga nuklir. Hal ini membuat para ilmuwan terus memperbaiki keselamatan nuklir dan fusi nuklir diyakini paling aman dan dapat digunakan di masa yang akan datang.


3. Biomassa
Biomassa adalah suatu bahan yang diperoleh dari makhluk hidup baik masih hidup atau baru mati yang dapat dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang besar. Pada umumnya biomassa berasal dari tanaman namun juga terdapat biomassa dari hewan. Biomassa dapat merujuk pada limbah pertanian atau peternakan seperti jerami, serbuk gergaji, kotoran hewan, sampah dapur, dan sebagainya. Biomassa merupakan sumber energi dengan jumlah CO2 nol sehingga tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca.
Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku biomassa
Akhir-akhir ini penggunaan biomassa sebagai energi alternatif berkembang sangat pesat. Beberapa tumbuhan ditanam untuk memenuhi bahan baku biomassa. Jarak, kelapa sawit, dan kedelai merupakan tanaman yang digunakan untuk membuat biomassa utamanya pembuatan biodiesel. Sementara itu tanaman lain seperti sorgum, ubi kayu, dan jagung digunakan untuk pembuatan bioethanol.

4. Sinar Matahari
Sinar matahari sangat mudah ditemukan di permukaan bumi sehingga energi matahari merupakan suatu hal yang sangat menjanjikan. Energi matahari (energi surya) sangat ramah lingkungan dan merupakan energi yang terbarukan sehingga energi ini dapat digunakan sebagai alternatif dari bahan bakar fosil. Namun, dengan biaya pembangkitan dari tenaga surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari biaya untuk pembangkitan tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga surya ini kurang diminati. Perangkat untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik, masih didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
Indonesia telah memanfaatkan energi surya di beberapa provinsi di Indonesia terutama wilayah terpencil yang sulit dijangkau jaringan PLN. Pada tahun 2002, total kapasitas PLTS di seluruh wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp. Pembangkit Tenaga Surya ini dipasang di wilayah-wilayah terpencil khususnya kawasan timur Indonesia. Namun sebagian PLTS yang terpasang telah rusak dan belum diperbaiki karena terkendali masalah ekonomi karena tingginya biaya perawatan.
Lapangan Pembangkitan Listrik Tenaga Surya
Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa, sehingga Indonesia memiliki sumber energi surya yang sangat berlimpah. Intensitas radiasi matahari di seluruh wilayah Indonesia rata-rata 4,8 kWh/m2 per hari. Dengan berlimpahnya sumber energi surya ini seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia.

5. Hidrogen
Hidrogen adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 1 dan merupakan unsur yang memiliki massa paling ringan dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi, kebanyakan hidrogen bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.
Hidrogen tidak tersedia bebas di alam sehingga tidak dapat ditambang seperti energi fosil. Hidrogen harus diproduksi. Cara utama untuk memproduksi hidrogen adalah dengan mengelektrolisis H2O. Kendala yang dihadapi dari teknologi ini adalah umur dari electrolyzer yang pendek dan harga materialnya yang masih mahal di pasaran.
Skema sel bahan bakar (fuel cell)
Hidrogen dapat digunakan untuk sel bahan bakar (fuel cell) yang merupakan alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, namun berbeda karena reaktannya dapat diisi ulang. Kinerja sel bahan bakar hidrogen menggunakan hidrogen dan oksigen yang bereaksi dan mengalir seperti bahan bakar biasa. Ia tidak mengalami pembakaran sehingga limbah yang dihasilkan berupa air murni yang aman untuk dibuang.
Bus berbahan bakar hidrogen
Di Kanada dan Amerika Serikat, tabung sel bahan bakar hidrogen mulai diperjualbelikan. Namun, harganya masih mahal yaitu sekitar 3000 dolar AS. Di Indonesia sendiri prototipe sepeda motor dengan bahan bakar hidrogen sudah diciptakan oleh Pusat Penelitian Fisika Terapan LIPI.

6. Air
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3 air di bumi yang sebagian besar berada di laut. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan bumi ini mengalir, contohnya adalah aliran sungai, gelombang pasang surut, ombak, arus laut, dan sebagainya. Aliran-aliran air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pemutar turbin yang menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan energi listrik.
Kincir air
Energi listrik yang berasal dari aliran air ini disebut dengan hidroelektrik (hydoelectric). Hidroelektrik menyumbang sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Energi listrik dengan tenaga air ini biasanya didapatkan dari sungai-sungai yang dibendung kemudian dibuat saluran-saluran untuk mengalirkan air ke turbin.
Waduk Gajah Mungkur
Di Indonesia penggunaan air sebagai sumber energi sudah digunakan sebagai pembangkit listrik dalam skala besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia antara lain; PLTA Karangkates, PLTA Gajah Mungkur, dan sebagainya.


7. Angin
Di dunia ada ribuan turbin yang beroperasi dan menghasilkan sekitar 58.982 MW dan 69% di antaranya berada di wilayah Eropa. Namun penggunaan angin sebagai sumber energi listrik hanya sekitar 1% di seluruh dunia. Berbagai negara telah membuat investasi listrik tenaga angin yang sangat besar di antaranya; Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, Denmark, dan India. Jerman merupakan produsen tenaga angin terbesar di dunia dengan 32% dari kapasitas seluruh dunia.
Ladang Kincir Angin
Tenaga angin sangat murah dibandingkan dengan tenaga-tenaga yang lainnya. Ia merupakan tenaga yang tidak akan habis dan ada terus menerus (terbarukan) dan dijumpai di banyak tempat di dunia. Tenaga angin juga merupakan tenaga yang bersih dan bebas dari efek rumah kaca.

Proses Blending

BLENDING
Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.
Contoh :
- Blending ON
- Blending SG
- Blending Viscositas

Proses Treating

TREATING
Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
  • Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
  • Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
  • Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
  • Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
  • Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Absorpsi H2S oleh senyawa soda
desulfur1
  • Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme
desulfur2
Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :
  • dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)
  • pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.
  • menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi
  • sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa
  • Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses
  • Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan
  • Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.

    Proses treating menurut jenis nya di bagi menjadi 3 macam,yaitu :
    1. Proses Treating Kimia
    Proses ini banyakdi pakai saat ini terutama untu middle distilate yang paling banyak di pakai masyarakat.proses ini di bagi menjadi 8 bagian :
    • Alkali Treating ( treating produk gasoline dan LPG)
    • Doctor Treating (treating produk gasoline dan kerosene)
    • Acid Treating (treating terhadap warna dan smoke point kerosene)
    • Clay Treating (treating terhadap warna,olefin)
    • Hidrotreating (treating terhadap sulfur dan feed stock)
    • Merox Treating (treating terhadap bau)
    • Refinery Gas Treating (treating terhdap gas sulfur)
    • Sulfur Recovery (menanggulangi pencemaran udara)
         2.  Proses Treting Fisika
    treating secara fisika adlah treating dimana di harapkan tidak terjadi perubahan struktur kimia dari komponen-komponen di dalam produk minyak  bumi.Proses treating secara fisika di bagi menjadi 4,yaitu:
    • Edeleanu Proses
    • Propane De Asphalthing Unit
    • Furfural Extraction Unit
    • MEK Dewaxing Unit
         3.  Proses Electrial Treating
    merupakan alat pemisah garam dalam minyak mentah dengan mengikat garamtersebut dan mempercepat pengendapan nya dengan jalan menambah bahan kimia atau dengan menggunakkan tegangan listrik.

Proses Reforming

REFORMING
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
reforming
Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.Contoh reaksinya :
reform2

Proses Cracking

CRACKING
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery)
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
crack 1
b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
crack1
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

Proses Destilasi

DESTILASI
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Menara destilasi 

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

Proses Alkilasi dan Polimerisasi

 ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
RH + CH2=CR’R’’ panah R-CH2-CHR’R”
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n panah Cm+nH2(m+n)
Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
polimerisasi

Distilasi Bertingkat

Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
1.Proses pembentukan minyak bumi
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk hidup. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut, kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan sepanjang umur kita pun belum cukup untuk membuat minyak bumi dan gas. Jadi kita harus melakukan penghematan dan berusaha mencari sumber energi alternatif.
Komposisi minyak bumi
Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil) yang kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon yaitu
  1. Alkana
    Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana)
  2. Hidrokarbon aromatisDiantaranya adalah etil benzene
  3. Sikloalkana Antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
  4. Belerang (0,01-0,7%)
  5. Nitrogen (0,01-0,9%)
  6. Oksigen (0,06-0,4%)
  7. Karbon dioksida [CO2]
  8. Hidrogen sulfida [H2S]
Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km di bawah permukaan. Untuk mengambil minyak bumi tersebut kita harus membuat sumur bor yang telah di sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa. Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya atom karbon (C) dalam molekulnya.
Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah dipanaskan kemudian di alirkan ke menara fraksionasi/destilasi
Menara destilasiMenara destilasi
Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Syarat utama agar terjadinya proses destilasi adalah adanya perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap. Dengan demikian apabila komposisi fase cair dan face uap sama maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses destilasi pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika yang primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar Minyak).
skema penyulingan minyak bumi menara destilasi
Skema penyulingan minyak
Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk kemudian di distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses destilasi yang sudah di jalaskan di atas. Pertama, miyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 400 derajat C. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik ke atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Semakin keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin rendah. Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan titik didih lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu berupa gas. Komponen yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).
Hasil olahan minyak bumi
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :
  • LPG
    Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
  • Bahan bakar penerbangan
    Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat terbang.
  • Bensin
    Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
  • Minyak tanah ( kerosin )
    Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
  • Solar
    Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
  • Pelumas
    Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan
  • Lilin
    Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
  • Minyak bakar
    Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel
  • Aspal
    Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang
Dampak negatif penggunaan minyak bumi
    1. Pencemaran udara
      Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi
    1. Perubahan iklim
      Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
  1. Pencemaran air
    Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.

Proses Desalting

Proses Desalting 
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses distilasi. 

Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah antiklinal baik di darat maupun di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang mencapai kedalaman 3 km atau lebih.
Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun telah dieksploitasi selama hampir 2 abad, ternyata baru 30 cekungan yang telah dieksploitasi dan umumnya berada di wilayah barat Indonesia.
Sementara itu, 30 cekungan lagi di wilayah Timur Indonesia belum dieksploitasi. Minyak mentah yang baru dihasilkan masih berupa campuran dan belum dapat dimanfaatkan dan harus dilakukan pengolahan lebih lanjut. Pengolahan tersebut pada prinsipnya adalah memisahkan (memurnikan) komponen-komponen penyusun minyak bumi. Proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi dilakukan di pabrik kilang minyak   (refineries).

Pada umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan distilasi.
a.  Desalting
Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.
Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara distilasi).

EKsplorasi Minyak Bumi



Eksplorasi minyak bumi
Gambar pori batuan
Abu-abu adalah pasir
Biru adalah air
Hitam adalah minyak

Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini
Kajian Geologi

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

    * Batuan Sumber (Source Rock)

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.

    * Tekanan dan Temperatur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

    * Migrasi

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

    * Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

    * Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
Kajian Geofisika

setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.

Metoda tersebut adalah:

   1. Eksplorasi seismik
      Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.
   2. Data resistiviti
      Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
   3. Data porositas
   4. Data berat jenis


    * Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.


sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Eksplorasi_minyak_bumi