1. Panas Bumi
Panas bumi merupakan energi yang alami
dan terdapat di dalam bumi hasil dari interaksi antara panas batuan dan
air. Energi ini merupakan energi terbarukan. Menurut UU No. 27/2003; Panas
bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Sistem panas bumi terdiri dari Heat Sources, Reservoir dan Clay Cap, dan adanya Hydrology System. Seperti inilah sistem panas bumi:
Sistem Panas Bumi (klik gambar untuk memperbesar)
Sumber: Dirjen EBTKE Kementerian ESDM
Indonesia memiliki potensi panas bumi
yang sangat besar yaitu mencapai 29.215 MW atau sekitar 40% dari
cadangan panas bumi di seluruh dunia. Saat ini potensi tersebut baru
digunakan sekitar 1.281 MW (Data Badan Geologi bulan Desember 2011).
Dengan potensi sebesar itu, Indonesia diprediksi oleh Al Gore, mantan
Wakil Presiden Amerika Serikat, mampu menjadi negara super power
pengguna energi panas bumi. Al Gore mengatakan hal itu saat membuka KTT
Asia-Pasific The Climate Project di Jakarta pada tahun 2011.
Lapangan Panas Bumi Wayang Windu
Sumber: Pertamina
Saat ini kapasitas terpasang di
Indonesia terdiri dari: Lapangan Sibayak 12 MW, Gunung Salak 377 MW,
Wayang Windu 227 MW, Kamojang 200 MW, Darajat 270 MW, Dieng 60 MW,
Lahendong 80 MW, dan Ulubelu 55 MW.
2. Nuklir
Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan
yang terkendali dari reaksi nuklir untuk menghasilkan energi panas yang
kemudian digunakan untuk pembangkit listrik. Menurut UU No.10/1997;
Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun yang dibebaskan
dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber
radiasi pengion. Radiasi pengion merupakan gelombang elektromagnetik
dan partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu
mengionisasi media yang dilaluinya.
Tenaga nuklir sangat ramah lingkungan
dan tidak menimbulkan pencemaran. Namun radiasi yang ditimbulkan oleh
energi ini membuat pemerintah sangat sulit mengembangkannya di
Indonesia. Masyarakat menganggap nuklir sebagai suatu hal yang sangat
menakutkan terlebih setelah terjadinya bencana nuklir di berbagai negara
di dunia. Sebenarnya Indonesia sangatlah kaya akan bahan baku nuklir
yaitu, uranium dan plutonium. Namun kekayaan sumber daya mineral
tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Penentangan dalam
pengembangan nuklir bukan hanya di Indonesia, akan tetapi juga di dunia
internasional. Para penentang menganggap bahwa tenaga nuklir
menimbulkan ancaman bagi banyak orang dan lingkungan. Sementara para
pendukung menganggap bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi yang
berkelanjutan dan dapat mengurangi emisi karbon.
Pembangkit listrik tenaga nuklir
menyediakan 13% listrik di seluruh dunia. Menurut Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA) pada bulan Januari 2013 terdapat sekitar 390
reaktor nuklir di seluruh dunia yang beroperasi di 31 negara. Beberapa
kecelakaan reaktor yang terjadi adalah bencana Chernobyl (1986),
Fukushima Daiichi (2011), Pulau Three Mile (1979), dan beberapa
kecelakaan kapal selam bertenaga nuklir. Hal ini membuat para ilmuwan
terus memperbaiki keselamatan nuklir dan fusi nuklir diyakini paling
aman dan dapat digunakan di masa yang akan datang.
3. Biomassa
Biomassa adalah suatu bahan yang
diperoleh dari makhluk hidup baik masih hidup atau baru mati yang dapat
dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang besar. Pada umumnya
biomassa berasal dari tanaman namun juga terdapat biomassa dari hewan.
Biomassa dapat merujuk pada limbah pertanian atau peternakan seperti
jerami, serbuk gergaji, kotoran hewan, sampah dapur, dan sebagainya.
Biomassa merupakan sumber energi dengan jumlah CO2 nol sehingga tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca.
Kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku biomassa
Akhir-akhir ini penggunaan biomassa
sebagai energi alternatif berkembang sangat pesat. Beberapa tumbuhan
ditanam untuk memenuhi bahan baku biomassa. Jarak, kelapa sawit, dan
kedelai merupakan tanaman yang digunakan untuk membuat biomassa utamanya
pembuatan biodiesel. Sementara itu tanaman lain seperti sorgum, ubi
kayu, dan jagung digunakan untuk pembuatan bioethanol.
4. Sinar Matahari
Sinar matahari sangat mudah ditemukan di
permukaan bumi sehingga energi matahari merupakan suatu hal yang sangat
menjanjikan. Energi matahari (energi surya) sangat ramah lingkungan dan
merupakan energi yang terbarukan sehingga energi ini dapat digunakan
sebagai alternatif dari bahan bakar fosil. Namun, dengan biaya
pembangkitan dari tenaga surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari
biaya untuk pembangkitan tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga
surya ini kurang diminati. Perangkat untuk mengkonversi energi matahari
menjadi energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik, masih
didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
Indonesia telah memanfaatkan energi
surya di beberapa provinsi di Indonesia terutama wilayah terpencil yang
sulit dijangkau jaringan PLN. Pada tahun 2002, total kapasitas PLTS di
seluruh wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp. Pembangkit
Tenaga Surya ini dipasang di wilayah-wilayah terpencil khususnya kawasan
timur Indonesia. Namun sebagian PLTS yang terpasang telah rusak dan
belum diperbaiki karena terkendali masalah ekonomi karena tingginya
biaya perawatan.
Lapangan Pembangkitan Listrik Tenaga Surya
Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa, sehingga
Indonesia memiliki sumber energi surya yang sangat berlimpah. Intensitas
radiasi matahari di seluruh wilayah Indonesia rata-rata 4,8 kWh/m
2
per hari. Dengan berlimpahnya sumber energi surya ini seharusnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di
Indonesia.
5. Hidrogen
Hidrogen adalah suatu unsur kimia yang
memiliki nomor atom 1 dan merupakan unsur yang memiliki massa paling
ringan dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi, kebanyakan hidrogen
bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Hidrogen
dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.
Hidrogen tidak tersedia bebas di alam
sehingga tidak dapat ditambang seperti energi fosil. Hidrogen harus
diproduksi. Cara utama untuk memproduksi hidrogen adalah dengan
mengelektrolisis H2O. Kendala yang dihadapi dari teknologi ini adalah umur dari electrolyzer yang pendek dan harga materialnya yang masih mahal di pasaran.
Skema sel bahan bakar (fuel cell)
Hidrogen dapat digunakan untuk sel bahan bakar (fuel cell)
yang merupakan alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, namun
berbeda karena reaktannya dapat diisi ulang. Kinerja sel bahan bakar
hidrogen menggunakan hidrogen dan oksigen yang bereaksi dan mengalir
seperti bahan bakar biasa. Ia tidak mengalami pembakaran sehingga limbah
yang dihasilkan berupa air murni yang aman untuk dibuang.
Bus berbahan bakar hidrogen
Di Kanada dan Amerika Serikat, tabung
sel bahan bakar hidrogen mulai diperjualbelikan. Namun, harganya masih
mahal yaitu sekitar 3000 dolar AS. Di Indonesia sendiri prototipe sepeda
motor dengan bahan bakar hidrogen sudah diciptakan oleh Pusat
Penelitian Fisika Terapan LIPI.
6. Air
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3
air di bumi yang sebagian besar berada di laut. Pada dasarnya, air di
seluruh permukaan bumi ini mengalir, contohnya adalah aliran sungai,
gelombang pasang surut, ombak, arus laut, dan sebagainya. Aliran-aliran
air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pemutar turbin yang menggerakkan
generator listrik untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang berasal dari aliran
air ini disebut dengan hidroelektrik (hydoelectric). Hidroelektrik
menyumbang sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Energi listrik
dengan tenaga air ini biasanya didapatkan dari sungai-sungai yang
dibendung kemudian dibuat saluran-saluran untuk mengalirkan air ke
turbin.
Di Indonesia penggunaan air sebagai
sumber energi sudah digunakan sebagai pembangkit listrik dalam skala
besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia antara lain;
PLTA Karangkates, PLTA Gajah Mungkur, dan sebagainya.
7. Angin
Di dunia ada ribuan turbin yang
beroperasi dan menghasilkan sekitar 58.982 MW dan 69% di antaranya
berada di wilayah Eropa. Namun penggunaan angin sebagai sumber energi
listrik hanya sekitar 1% di seluruh dunia. Berbagai negara telah membuat
investasi listrik tenaga angin yang sangat besar di antaranya; Jerman,
Spanyol, Amerika Serikat, Denmark, dan India. Jerman merupakan produsen
tenaga angin terbesar di dunia dengan 32% dari kapasitas seluruh dunia.
Tenaga angin sangat murah dibandingkan
dengan tenaga-tenaga yang lainnya. Ia merupakan tenaga yang tidak akan
habis dan ada terus menerus (terbarukan) dan dijumpai di banyak tempat
di dunia. Tenaga angin juga merupakan tenaga yang bersih dan bebas dari
efek rumah kaca.
0 komentar:
Posting Komentar