Jumat, 17 Januari 2014
Gara-gara Ngehindar Dari Razia Sampe Rela Jebur ke Rawa-rawa :D
Ini kisah gue sama temen gue yang bernama Robert,cerita ini nyata dan kejadian nya terjadi di hari ini di tanggal 17 januari 2014.Kejadian nya lucu banget :D
Jadi gini,awal nya gue sama temen gue baru pulang dari makan malam di luar (maklum anak kost :D hha).Sehabis pulang dari makan,lagi pengen ngemil nih,jadi kita berdua gk langsung pulang,mau cari camilan dulu.Ehh tiba-tiba pas di jalan ngelihat segerombolan polisi lagi ngadain razia,dan sial nya lagi kami berdua lagi gk pake helm #Hikkkzzz -_- Kaget,panik,takut,cemas,pokok nya campur aduk deh perasaan kita waktu ngelihat ada razia,yang ada di dalam pikiran kita berdua nih “waduh,habis nih duit bulanan :D,bisa-bisa gk makan =D”.
berhubung gue ngelihat di sebelah kita ada lorong,sepontan aja gua nyuruh temen gua buat masuk tuh lorong.Sial nya lagi tuh lorong ada yang ke kiri dan ke kanan.Gua suruh aja temen gua buat ke kiri,eh dia nya belok ke kanan (maklum lagi panik tingkat internasional :D).Dan yang paling terkejut nya lagi,pas sampe di ujung lorong,eh ternyata lorong nya mentok gk ada jalan lagi :D.kebayang donk betapa panik nya kita waktu itu.Ngeliat ke kiri ada jalan setapak,langsung aja motor kita masukin ke sana.dan ternyata jalan itu juga buntu alias mentok -_-
saking panik nya motor kita sembunyiin di tempat yang gelap dan kita berdua masuk semak semak #ngumpet :D hahahaha.dan ternyata itu bukan semak semak,tapi rawa-rawa #Hikkzzz -_- makin komplit aja sial gua malam ini :D hahaha.
Gk lama kemudian ketangkep juga kita berdua,mana tuh polisis udah pegang pistol -_- makin takut aja jadinya kita berdua :D hahahaha.semua barang bawaan kita di geledah semua,eh ternyata tuh polisi lagi razia narkoba bukan surat-surat motor :D,kalo narkoba mah kita gk pernah pake dan gk akan pernah pake,karena kita berdua kan generasi penerus bangsa :D #ciecie
Mana kita berdua udah nyebur ke rawa malem-malem :D hahahah.gk bakal terlupakan nih kejadian :D
Sekian dari gua dan terima kasih
Selasa, 14 Januari 2014
25 Perusahaan Miyak Terbesar di Dunia
Berikut 25 perusahaan minyak terbesar di dunia, mengacu pada kapasitas volume produksi per hari seperti melansir laman Forbes, Rabu, (12/6/2013):
1. Saudi Aramco
Produksi: 12,5 juta barel per hari
Sejauh ini, Saudi Aramco merupakan perusahaan energi terbesar di dunia dengan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar per hari. Lahan tambang terbesar Saudi Aramco bisa menghasilkan 5 juta barel per hari.
2. Gazprom
Produksi: 9,7 juta barel per hari
Gazpum, perusahaan asal Rusia merupakan produsen gas alam terbesar di dunia. Keuntungannya bisa mencapai lebih dari US$ 40 miliar per tahun.
3. Iranian Oil Co
Produksi: 6,4 juta barel per hari
Iran dipaksa menghentikan produksi minyaknya menyusul sanksi internasional. Meski begitu, Iran tetap menjadi produsen minyak dan gas terbesar di dunia.
4. ExxonMobil
Produksi: 5,3 juta barel per hari
Keuntungan tahunan Exxon sebesar US$ 40 miliar terlihat sedikit dibandingkan transaksi penjualan yang melambung hingga US$ 400 miliar.
Exxon saat ini tengah membahas kerjasamanya dengan produsen minyak raksasa Rusia, Rosneft.
5. PetroChina
Produksi: 4,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak milik negara ini merupakan yang ketiga terbesar di China. PetroChina juga memiliki catatan pasar tertinggi dibanding penjualan dari produsen lain.
Saat ini China sudah memproduksi lebih banyak minyak daripada ExxonMobil.
6. BP
Produksi: 4,1 juta barel per hari
Saat ini BP tengah kewalahan mempertahankan jumlah produksi 4,1 juta barel per hari. Perusahaan tengah membahas penjualan 50% sahamnya di TNK-BP Rusia atau setara dengan sepertiga hasil produksi.
7. Royal Dutch Shell
Produksi : 3,9 juta barel per hari
Shell berharap musin panas ini bisa mulai mengebor minyak di pantai Chuckchi Alaska. Selama bertahun-tahun Shell terus menyempurnakan rencana pengeboran minyaknya di beberapa lokasi tambang.
8. Pemex
Produksi: 3,6 juta barel per hari
Hasil produksi lahan tambang terbesar di Mexico, Cantarell anjlok sebanyak 2 juta barel per hari. Sisanya saat ini hanya sekitar 600 ribu barel per hari.
Pemex berperan menutupi kelangkaan akibat kurangnya pasokan minyak dari pertambangan lain.
9. Chevron
Produksi : 3,5 juta barel per hari
Chevron membeli Atlas Petroleum pada 2010 seharga US$ 4,3 miliar untuk menambah lahan di Marcellus dan shale Utica. Dengan harga gas yang rendah, sebagian mengharapkan kesepakatan yang lebih besar.
10. Kuwait Petroleum Corp
Produksi: 3,2 juta barel per hari
Perusahaan minyak Kuwait ini berdiri pada 1934 oleh perusahaan yang saat ini dikenal sebagai Chevron dan BP. Pada 1975, perusahaan kemudian dipatenkan menjadi milik negara.
Saat ini, operasi tambang di Burgan yang merupakan lahan terbesar Kuwait dilanjutkan Chevron.
11. Abu Dhabi National Oil Co
Produksi: 2,9 juta barel per hari
Abu Dhabi merupakan pusat kekuatan Uni Emirat Arab. Posisinya yang strategis dimanfaatkan untuk membangun saluran pipa minyak ke Fujairah guna memudahkan ekspor ke luar.
12. Sonatrach
Produksi; 2,7 juta barel per hari
Gas alam mendominasi hasil produksi perusahaan energi nasional Algeria ini. Kebanyakan hasil produksinya di ekspor ke Eropa.
13. Total
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Presiden Prancis Francois Hollande mengenakan jenis pajak baru pada inventasi minyak terhitung Juli 2012.
Dalam tanggapannya, CEO Total Christophe de Margerie mengatakan, tindakan ini akan menguras US$ 200 juta pendapatan Total pada 2012 dan mengganggu sektor penyulingan minyak yang sedang tak baik.
14. Petrobras
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Mantan CEO Petrobas Sergio Gabrielli menyerahkan jabatan pada bos baru Maria das Gracas Silva Foster Februari lalu.
Perusahaan sedang berupaya untuk mengembangkan lahan minyak raksasa dengan kedalaman tinggi di luar negeri.
15. Rosneft
Produksi: 2,6 juta barel per hari
Sama dengan Gazprom, Rosneft adalah perusahaan minyak milik Russia. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri diskusi yang menandakan kerjasama Rosneft dan ExxonMobil untuk mengeksplorasi pantai-pantai di negaranya.
16. Iraqi Oil Ministry
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Peringkat Irak sebagai produsen minyak terbesar di dunia bisa terus meningkat karena lahan-lahan tambang raksasanya terus berproduksi.
Pengeboran tahap 2 di Qurna Barat, proyek yang dioperasikan Lukoil milik Rusia menghasilkan sekitar 13 miliar barel.
17. Qatar Petroleum
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Mayoritas produksi Qatar adalah gas alam yang tersebar ke seluruh dunia sebagai gas alam cair (LNG). Qatar menyediakan lahan gas alami terbesar di dunia yang di bawah tanah Persian Gulf dengan Iran.
18. Lukoil
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Lukoil didirikan tahun 1991 oleh Mantan Wakil Menteri Vagit Alekperov yang masih menjalankan perusahaan hingga saat ini. Dirinya memiliki 20% saham perusahaan seharga US$ 13 miliar.
19. Eni
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Eni adalah produsen minyak unggul di Italia. CEO Eni Paolo Scaroni dalam beberapa tahun menyusun landasan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti Pdvsa, Venezuela dan Rosneft, Rusia.
20. Statoil
Produksi: 2,1 juta barel per hari
Pemerintah Norwegia memiliki 67% saham di Statoil. Investasi perusahaan di Amerika sudah mencapai lebih dari Us$ 20 miliar termasuk akuisisi Bakken-focused Brigham Exploration sebesar US$ 4,7 miliar pada 2011.
21. ConocoPhillips
Produksi: 2 juta barel per hari
Tahun ini ConocoPhillips meluaskan bisnis kilang minyaknya menyusul keinginan Phillips 66 untuk fokus pada operasi-operasi di permukaan.
22. Petroleos de Venezuela
Produksi: 1,9 juta barel per hari
Perusahaan minyak Venezuela yang lebih dikenal dengan sebutan Pdvsa ini, lebih terlihat sebagai bank pribadi Presiden Hugo Chavez yang membuat perusahaan menderita karena harus membayar program-program sosialnya. Hasil produksi sendiri sudah menurun sejak 1998.
23. Sinopec
Produksi: 1,6 juta barel per hari
Sinopec merupakan kilang minyak terbesar China. Tahun ini Sinopec menghentikan usaha shale-nya dengan Devon Energy.
24. Nigerian National Petroleum
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Di tengah-tengah kehancuran ekonomi akibat korupsi di industri minyak negara Nigeria, Presiden Goodluck Jonathan juga diketahui melakukan korupsi pada beberapa eksekutif.
25. Petronas
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak raksasa Malaysia membangun markasnya di menara kembar Petronas. Petronas belakangan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri dan saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan gas Progress Energy Kanada untuk memperoleh dana sebesar Us$ 5,4 miliar
1. Saudi Aramco
Produksi: 12,5 juta barel per hari
Sejauh ini, Saudi Aramco merupakan perusahaan energi terbesar di dunia dengan pendapatan lebih dari US$ 1 miliar per hari. Lahan tambang terbesar Saudi Aramco bisa menghasilkan 5 juta barel per hari.
2. Gazprom
Produksi: 9,7 juta barel per hari
Gazpum, perusahaan asal Rusia merupakan produsen gas alam terbesar di dunia. Keuntungannya bisa mencapai lebih dari US$ 40 miliar per tahun.
3. Iranian Oil Co
Produksi: 6,4 juta barel per hari
Iran dipaksa menghentikan produksi minyaknya menyusul sanksi internasional. Meski begitu, Iran tetap menjadi produsen minyak dan gas terbesar di dunia.
4. ExxonMobil
Produksi: 5,3 juta barel per hari
Keuntungan tahunan Exxon sebesar US$ 40 miliar terlihat sedikit dibandingkan transaksi penjualan yang melambung hingga US$ 400 miliar.
Exxon saat ini tengah membahas kerjasamanya dengan produsen minyak raksasa Rusia, Rosneft.
5. PetroChina
Produksi: 4,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak milik negara ini merupakan yang ketiga terbesar di China. PetroChina juga memiliki catatan pasar tertinggi dibanding penjualan dari produsen lain.
Saat ini China sudah memproduksi lebih banyak minyak daripada ExxonMobil.
6. BP
Produksi: 4,1 juta barel per hari
Saat ini BP tengah kewalahan mempertahankan jumlah produksi 4,1 juta barel per hari. Perusahaan tengah membahas penjualan 50% sahamnya di TNK-BP Rusia atau setara dengan sepertiga hasil produksi.
7. Royal Dutch Shell
Produksi : 3,9 juta barel per hari
Shell berharap musin panas ini bisa mulai mengebor minyak di pantai Chuckchi Alaska. Selama bertahun-tahun Shell terus menyempurnakan rencana pengeboran minyaknya di beberapa lokasi tambang.
8. Pemex
Produksi: 3,6 juta barel per hari
Hasil produksi lahan tambang terbesar di Mexico, Cantarell anjlok sebanyak 2 juta barel per hari. Sisanya saat ini hanya sekitar 600 ribu barel per hari.
Pemex berperan menutupi kelangkaan akibat kurangnya pasokan minyak dari pertambangan lain.
9. Chevron
Produksi : 3,5 juta barel per hari
Chevron membeli Atlas Petroleum pada 2010 seharga US$ 4,3 miliar untuk menambah lahan di Marcellus dan shale Utica. Dengan harga gas yang rendah, sebagian mengharapkan kesepakatan yang lebih besar.
10. Kuwait Petroleum Corp
Produksi: 3,2 juta barel per hari
Perusahaan minyak Kuwait ini berdiri pada 1934 oleh perusahaan yang saat ini dikenal sebagai Chevron dan BP. Pada 1975, perusahaan kemudian dipatenkan menjadi milik negara.
Saat ini, operasi tambang di Burgan yang merupakan lahan terbesar Kuwait dilanjutkan Chevron.
11. Abu Dhabi National Oil Co
Produksi: 2,9 juta barel per hari
Abu Dhabi merupakan pusat kekuatan Uni Emirat Arab. Posisinya yang strategis dimanfaatkan untuk membangun saluran pipa minyak ke Fujairah guna memudahkan ekspor ke luar.
12. Sonatrach
Produksi; 2,7 juta barel per hari
Gas alam mendominasi hasil produksi perusahaan energi nasional Algeria ini. Kebanyakan hasil produksinya di ekspor ke Eropa.
13. Total
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Presiden Prancis Francois Hollande mengenakan jenis pajak baru pada inventasi minyak terhitung Juli 2012.
Dalam tanggapannya, CEO Total Christophe de Margerie mengatakan, tindakan ini akan menguras US$ 200 juta pendapatan Total pada 2012 dan mengganggu sektor penyulingan minyak yang sedang tak baik.
14. Petrobras
Produksi: 2,7 juta barel per hari
Mantan CEO Petrobas Sergio Gabrielli menyerahkan jabatan pada bos baru Maria das Gracas Silva Foster Februari lalu.
Perusahaan sedang berupaya untuk mengembangkan lahan minyak raksasa dengan kedalaman tinggi di luar negeri.
15. Rosneft
Produksi: 2,6 juta barel per hari
Sama dengan Gazprom, Rosneft adalah perusahaan minyak milik Russia. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat menghadiri diskusi yang menandakan kerjasama Rosneft dan ExxonMobil untuk mengeksplorasi pantai-pantai di negaranya.
16. Iraqi Oil Ministry
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Peringkat Irak sebagai produsen minyak terbesar di dunia bisa terus meningkat karena lahan-lahan tambang raksasanya terus berproduksi.
Pengeboran tahap 2 di Qurna Barat, proyek yang dioperasikan Lukoil milik Rusia menghasilkan sekitar 13 miliar barel.
17. Qatar Petroleum
Produksi: 2,3 juta barel per hari
Mayoritas produksi Qatar adalah gas alam yang tersebar ke seluruh dunia sebagai gas alam cair (LNG). Qatar menyediakan lahan gas alami terbesar di dunia yang di bawah tanah Persian Gulf dengan Iran.
18. Lukoil
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Lukoil didirikan tahun 1991 oleh Mantan Wakil Menteri Vagit Alekperov yang masih menjalankan perusahaan hingga saat ini. Dirinya memiliki 20% saham perusahaan seharga US$ 13 miliar.
19. Eni
Produksi: 2,2 juta barel per hari
Eni adalah produsen minyak unggul di Italia. CEO Eni Paolo Scaroni dalam beberapa tahun menyusun landasan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti Pdvsa, Venezuela dan Rosneft, Rusia.
20. Statoil
Produksi: 2,1 juta barel per hari
Pemerintah Norwegia memiliki 67% saham di Statoil. Investasi perusahaan di Amerika sudah mencapai lebih dari Us$ 20 miliar termasuk akuisisi Bakken-focused Brigham Exploration sebesar US$ 4,7 miliar pada 2011.
21. ConocoPhillips
Produksi: 2 juta barel per hari
Tahun ini ConocoPhillips meluaskan bisnis kilang minyaknya menyusul keinginan Phillips 66 untuk fokus pada operasi-operasi di permukaan.
22. Petroleos de Venezuela
Produksi: 1,9 juta barel per hari
Perusahaan minyak Venezuela yang lebih dikenal dengan sebutan Pdvsa ini, lebih terlihat sebagai bank pribadi Presiden Hugo Chavez yang membuat perusahaan menderita karena harus membayar program-program sosialnya. Hasil produksi sendiri sudah menurun sejak 1998.
23. Sinopec
Produksi: 1,6 juta barel per hari
Sinopec merupakan kilang minyak terbesar China. Tahun ini Sinopec menghentikan usaha shale-nya dengan Devon Energy.
24. Nigerian National Petroleum
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Di tengah-tengah kehancuran ekonomi akibat korupsi di industri minyak negara Nigeria, Presiden Goodluck Jonathan juga diketahui melakukan korupsi pada beberapa eksekutif.
25. Petronas
Produksi: 1,4 juta barel per hari
Perusahaan minyak raksasa Malaysia membangun markasnya di menara kembar Petronas. Petronas belakangan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri dan saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan perusahaan gas Progress Energy Kanada untuk memperoleh dana sebesar Us$ 5,4 miliar
Senin, 13 Januari 2014
Energi Alternatif Pengganti Energi Fosil
1. Panas Bumi
2. Nuklir
3. Biomassa
4. Sinar Matahari
5. Hidrogen
7. Angin
Panas bumi merupakan energi yang alami
dan terdapat di dalam bumi hasil dari interaksi antara panas batuan dan
air. Energi ini merupakan energi terbarukan. Menurut UU No. 27/2003; Panas
bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam satu sistem panas bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Sistem panas bumi terdiri dari Heat Sources, Reservoir dan Clay Cap, dan adanya Hydrology System. Seperti inilah sistem panas bumi:
Indonesia memiliki potensi panas bumi
yang sangat besar yaitu mencapai 29.215 MW atau sekitar 40% dari
cadangan panas bumi di seluruh dunia. Saat ini potensi tersebut baru
digunakan sekitar 1.281 MW (Data Badan Geologi bulan Desember 2011).
Dengan potensi sebesar itu, Indonesia diprediksi oleh Al Gore, mantan
Wakil Presiden Amerika Serikat, mampu menjadi negara super power
pengguna energi panas bumi. Al Gore mengatakan hal itu saat membuka KTT
Asia-Pasific The Climate Project di Jakarta pada tahun 2011.
Saat ini kapasitas terpasang di
Indonesia terdiri dari: Lapangan Sibayak 12 MW, Gunung Salak 377 MW,
Wayang Windu 227 MW, Kamojang 200 MW, Darajat 270 MW, Dieng 60 MW,
Lahendong 80 MW, dan Ulubelu 55 MW.
2. Nuklir
Tenaga nuklir merupakan suatu penggunaan
yang terkendali dari reaksi nuklir untuk menghasilkan energi panas yang
kemudian digunakan untuk pembangkit listrik. Menurut UU No.10/1997;
Tenaga Nuklir adalah tenaga dalam bentuk apa pun yang dibebaskan
dalam proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber
radiasi pengion. Radiasi pengion merupakan gelombang elektromagnetik
dan partikel bermuatan yang karena energi yang dimilikinya mampu
mengionisasi media yang dilaluinya.
Tenaga nuklir sangat ramah lingkungan
dan tidak menimbulkan pencemaran. Namun radiasi yang ditimbulkan oleh
energi ini membuat pemerintah sangat sulit mengembangkannya di
Indonesia. Masyarakat menganggap nuklir sebagai suatu hal yang sangat
menakutkan terlebih setelah terjadinya bencana nuklir di berbagai negara
di dunia. Sebenarnya Indonesia sangatlah kaya akan bahan baku nuklir
yaitu, uranium dan plutonium. Namun kekayaan sumber daya mineral
tersebut belum dimanfaatkan dengan maksimal. Penentangan dalam
pengembangan nuklir bukan hanya di Indonesia, akan tetapi juga di dunia
internasional. Para penentang menganggap bahwa tenaga nuklir
menimbulkan ancaman bagi banyak orang dan lingkungan. Sementara para
pendukung menganggap bahwa tenaga nuklir adalah sumber energi yang
berkelanjutan dan dapat mengurangi emisi karbon.
Pembangkit listrik tenaga nuklir
menyediakan 13% listrik di seluruh dunia. Menurut Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA) pada bulan Januari 2013 terdapat sekitar 390
reaktor nuklir di seluruh dunia yang beroperasi di 31 negara. Beberapa
kecelakaan reaktor yang terjadi adalah bencana Chernobyl (1986),
Fukushima Daiichi (2011), Pulau Three Mile (1979), dan beberapa
kecelakaan kapal selam bertenaga nuklir. Hal ini membuat para ilmuwan
terus memperbaiki keselamatan nuklir dan fusi nuklir diyakini paling
aman dan dapat digunakan di masa yang akan datang.
Biomassa adalah suatu bahan yang
diperoleh dari makhluk hidup baik masih hidup atau baru mati yang dapat
dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang besar. Pada umumnya
biomassa berasal dari tanaman namun juga terdapat biomassa dari hewan.
Biomassa dapat merujuk pada limbah pertanian atau peternakan seperti
jerami, serbuk gergaji, kotoran hewan, sampah dapur, dan sebagainya.
Biomassa merupakan sumber energi dengan jumlah CO2 nol sehingga tidak menyebabkan emisi gas rumah kaca.
Akhir-akhir ini penggunaan biomassa
sebagai energi alternatif berkembang sangat pesat. Beberapa tumbuhan
ditanam untuk memenuhi bahan baku biomassa. Jarak, kelapa sawit, dan
kedelai merupakan tanaman yang digunakan untuk membuat biomassa utamanya
pembuatan biodiesel. Sementara itu tanaman lain seperti sorgum, ubi
kayu, dan jagung digunakan untuk pembuatan bioethanol.
4. Sinar Matahari
Sinar matahari sangat mudah ditemukan di
permukaan bumi sehingga energi matahari merupakan suatu hal yang sangat
menjanjikan. Energi matahari (energi surya) sangat ramah lingkungan dan
merupakan energi yang terbarukan sehingga energi ini dapat digunakan
sebagai alternatif dari bahan bakar fosil. Namun, dengan biaya
pembangkitan dari tenaga surya yang membutuhkan biaya lebih mahal dari
biaya untuk pembangkitan tenaga fosil membuat pembangkitan dari tenaga
surya ini kurang diminati. Perangkat untuk mengkonversi energi matahari
menjadi energi listrik, yang disebut dengan fotovoltaik, masih
didatangkan dari luar negeri sehingga membutuhkan biaya yang mahal.
Indonesia telah memanfaatkan energi
surya di beberapa provinsi di Indonesia terutama wilayah terpencil yang
sulit dijangkau jaringan PLN. Pada tahun 2002, total kapasitas PLTS di
seluruh wilayah Indonesia hampir mencapai 3 MWp. Pembangkit
Tenaga Surya ini dipasang di wilayah-wilayah terpencil khususnya kawasan
timur Indonesia. Namun sebagian PLTS yang terpasang telah rusak dan
belum diperbaiki karena terkendali masalah ekonomi karena tingginya
biaya perawatan.
Indonesia merupakan negara yang terletak di khatulistiwa, sehingga
Indonesia memiliki sumber energi surya yang sangat berlimpah. Intensitas
radiasi matahari di seluruh wilayah Indonesia rata-rata 4,8 kWh/m2
per hari. Dengan berlimpahnya sumber energi surya ini seharusnya dapat
dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di
Indonesia.5. Hidrogen
Hidrogen adalah suatu unsur kimia yang
memiliki nomor atom 1 dan merupakan unsur yang memiliki massa paling
ringan dan paling melimpah di alam semesta. Di bumi, kebanyakan hidrogen
bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air. Hidrogen
dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri dan ganggang.
Hidrogen tidak tersedia bebas di alam
sehingga tidak dapat ditambang seperti energi fosil. Hidrogen harus
diproduksi. Cara utama untuk memproduksi hidrogen adalah dengan
mengelektrolisis H2O. Kendala yang dihadapi dari teknologi ini adalah umur dari electrolyzer yang pendek dan harga materialnya yang masih mahal di pasaran.
Hidrogen dapat digunakan untuk sel bahan bakar (fuel cell)
yang merupakan alat elektrokimia yang mirip dengan baterai, namun
berbeda karena reaktannya dapat diisi ulang. Kinerja sel bahan bakar
hidrogen menggunakan hidrogen dan oksigen yang bereaksi dan mengalir
seperti bahan bakar biasa. Ia tidak mengalami pembakaran sehingga limbah
yang dihasilkan berupa air murni yang aman untuk dibuang.
Di Kanada dan Amerika Serikat, tabung
sel bahan bakar hidrogen mulai diperjualbelikan. Namun, harganya masih
mahal yaitu sekitar 3000 dolar AS. Di Indonesia sendiri prototipe sepeda
motor dengan bahan bakar hidrogen sudah diciptakan oleh Pusat
Penelitian Fisika Terapan LIPI.
6. Air
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir 71% permukaan bumi dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3
air di bumi yang sebagian besar berada di laut. Pada dasarnya, air di
seluruh permukaan bumi ini mengalir, contohnya adalah aliran sungai,
gelombang pasang surut, ombak, arus laut, dan sebagainya. Aliran-aliran
air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pemutar turbin yang menggerakkan
generator listrik untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik yang berasal dari aliran
air ini disebut dengan hidroelektrik (hydoelectric). Hidroelektrik
menyumbang sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Energi listrik
dengan tenaga air ini biasanya didapatkan dari sungai-sungai yang
dibendung kemudian dibuat saluran-saluran untuk mengalirkan air ke
turbin.
Di Indonesia penggunaan air sebagai
sumber energi sudah digunakan sebagai pembangkit listrik dalam skala
besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia antara lain;
PLTA Karangkates, PLTA Gajah Mungkur, dan sebagainya.
7. Angin
Di dunia ada ribuan turbin yang
beroperasi dan menghasilkan sekitar 58.982 MW dan 69% di antaranya
berada di wilayah Eropa. Namun penggunaan angin sebagai sumber energi
listrik hanya sekitar 1% di seluruh dunia. Berbagai negara telah membuat
investasi listrik tenaga angin yang sangat besar di antaranya; Jerman,
Spanyol, Amerika Serikat, Denmark, dan India. Jerman merupakan produsen
tenaga angin terbesar di dunia dengan 32% dari kapasitas seluruh dunia.
Tenaga angin sangat murah dibandingkan
dengan tenaga-tenaga yang lainnya. Ia merupakan tenaga yang tidak akan
habis dan ada terus menerus (terbarukan) dan dijumpai di banyak tempat
di dunia. Tenaga angin juga merupakan tenaga yang bersih dan bebas dari
efek rumah kaca.
Proses Blending
BLENDING
Proses
blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak
bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.
Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh
hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara
dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang
baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada
proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.
Contoh :Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.
- Blending ON
- Blending SG
- Blending Viscositas
Proses Treating
TREATING
Treating adalah pemurnian
minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara
proses treating adalah sebagai berikut :
-
Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
-
Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
-
Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.
-
Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas
-
Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang
secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun
keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai
masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni
katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk
samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2)
dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya
dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara
lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi,
hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi
ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2. Dekomposisi senyawa sulfur
(umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan,
sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi
selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal
dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari
dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara
fraksinasi atau pencucian/pelucutan.
Akan tetapi selain 2 cara di
atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu
bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur
secara selektif dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme
mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur
elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme
sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran
proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam
kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat
menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya
alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk
proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun
penelitian lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan
mikroorganisme dari jenis lain.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.
Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
-
Absorpsi H2S oleh senyawa soda
-
Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme
Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :
-
dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)
-
pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.
-
menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi
-
sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa
-
Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses
-
Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan
-
Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.
Proses treating menurut jenis nya di bagi menjadi 3 macam,yaitu :
- Proses Treating Kimia
- Alkali Treating ( treating produk gasoline dan LPG)
-
- Acid Treating (treating terhadap warna dan smoke point kerosene)
- Clay Treating (treating terhadap warna,olefin)
- Hidrotreating (treating terhadap sulfur dan feed stock)
- Merox Treating (treating terhadap bau)
- Refinery Gas Treating (treating terhdap gas sulfur)
- Sulfur Recovery (menanggulangi pencemaran udara)
treating secara fisika adlah treating dimana di harapkan tidak terjadi perubahan struktur kimia dari komponen-komponen di dalam produk minyak bumi.Proses treating secara fisika di bagi menjadi 4,yaitu:- Edeleanu Proses
- Propane De Asphalthing Unit
- Furfural Extraction Unit
- MEK Dewaxing Unit
merupakan alat pemisah garam dalam minyak mentah dengan mengikat garamtersebut dan mempercepat pengendapan nya dengan jalan menambah bahan kimia atau dengan menggunakkan tegangan listrik.
Proses Reforming
REFORMING
Reforming adalah
perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai
karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang
sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga
disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis
dan pemanasan.
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Contoh reforming adalah sebagai berikut :
Reforming
juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon
parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada
proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina
dalam lempung.Contoh reaksinya :
Proses Cracking
CRACKING
Cracking adalah penguraian
molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul
senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery)
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan
perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan
oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan.
Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana)
yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0
diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk.
Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan
n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul
hidrokarbon.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.
Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
b. Cara katalis (catalytic cracking),
yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2
atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat
asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari
alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :
c. Hidrocracking
Hidrocracking merupakan
kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa
yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan
lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam
minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
Proses Destilasi
DESTILASI
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke
bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang
berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap
berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup
yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam
kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen
dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang
titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah
komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini
disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified
Petroleum Gas).
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan
tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga
suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Menara destilasi
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu.
Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu
ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut :
1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C
2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C
3. Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C
Fraksi-fraksi
minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan
lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi,
treating, dan blending.
Proses Alkilasi dan Polimerisasi
ALKILASI dan POLIMERISASI
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang.
Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl,
AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai
berikut:
RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
M CnH2n Cm+nH2(m+n)
Contoh polimerisasi yaitu
penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan
bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
Distilasi Bertingkat
Minyak Bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam,
adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini
didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,
karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.Setelah
itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan
dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga
menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak
tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk
membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi
berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
Komposisi minyak bumi
Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah dipanaskan kemudian di alirkan ke menara fraksionasi/destilasi
Menara destilasi
Dimenara inilah terjadi proses destilasi. Yaitu proses pemisahan
larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah. Syarat utama agar
terjadinya proses destilasi adalah adanya perbedaan komposisi antara
fase cair dan fase uap. Dengan demikian apabila komposisi fase cair dan
face uap sama maka proses destilasi tidak mungkin dilakukan. Proses
destilasi pada kilang minyak bumi merupakan pengolahan secara fisika
yang primer sebagai awal dari semua proses memproduksi BBM (Bahan Bakar
Minyak).
Skema penyulingan minyak
Minyak mentah hasil dari pengeboran di alirkan ke kapal tangker untuk
kemudian di distribusikan ke kilang minyak. Disinilah terjadi proses
destilasi yang sudah di jalaskan di atas. Pertama, miyak mentah
dipanaskan dengan suhu sekitar 400 derajat C. Komponen yang titik
didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan akan mengalir turun
ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih randah akan menguap naik
ke atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Semakin
keatas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin rendah. Dengan
demikian, setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik,
akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan titik didih lebih
rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi. Begitulah
seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu berupa gas. Komponen
yang berupa gas itu disebut gas petrolium. Kemudia gas petrolium
tersebut dicairkan dan dikelan sebagai LPG (Liquefied Petroleum Gas).
1.Proses pembentukan minyak bumi
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan,
tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Dugaan
tersebut didasarkan pada kesamaan unsur-unsur yang terdapat dalam bahan
tersebut dengan unsur-unsur yang terdapat pada makhluk hidup. Sisa-sisa
organisme itu mengendap di dasar laut, kemudian ditutupi oleh lumpur
yang lambat laun mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga
berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang
terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi. Proses pembentukan
minyak bumi dan gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan
sepanjang umur kita pun belum cukup untuk membuat minyak bumi dan gas.
Jadi kita harus melakukan penghematan dan berusaha mencari sumber energi
alternatif.Komposisi minyak bumi
Minyak bumi hasil pengeboran masih berupa minyak mentah (crude oil)
yang kental dan hitam. Crude oil ini terdiri dari campuran hidrokarbon
yaitu
- Alkana
Senyawa alkana yang paling banyak ditemukan adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-trimetil pentana) - Hidrokarbon aromatisDiantaranya adalah etil benzene
- Sikloalkana Antara lain siklopentana dan etil sikloheksana
- Belerang (0,01-0,7%)
- Nitrogen (0,01-0,9%)
- Oksigen (0,06-0,4%)
- Karbon dioksida [CO2]
- Hidrogen sulfida [H2S]
Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi biasanya beradai 3-4 Km di bawah permukaan. Untuk
mengambil minyak bumi tersebut kita harus membuat sumur bor yang telah
di sesuaikan kedalamannya. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam
kapal tangker atau dialirkan ke kilang minyak dengan menggunakan pipa.
Minyak mentah yang tadi diperoleh belum bisa dimanfaatkan sebagai bahan
bakar maupun keperluan lainnya. Minyak mentah tersebut haruslah diolah
terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
dengan jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan
melalui distilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam
kelompok-kelompok dengan titik didih yang mirip. Hal tersebut dilakukan
karena titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan bertambahnya
atom karbon (C) dalam molekulnya.Mula mula minyak metah dipanaskan pada suhu sekitar 400C. Setelah dipanaskan kemudian di alirkan ke menara fraksionasi/destilasi
Menara destilasi
Skema penyulingan minyak
Hasil olahan minyak bumi
Dari skema di halaman sebelumnya kita dapat melihat hasil-hasil dari proses destilasi minyak mentah. Diatnaranya yaitu :- LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
- Bahan bakar penerbangan
Bahan bakar penerbangan salah satunya avtur yang digunakan sebagai bahan bakar persawat terbang.
- Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
- Minyak tanah ( kerosin )
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra.
- Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
- Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan
- Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
- Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel
- Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang
Dampak negatif penggunaan minyak bumi
- Pencemaran udara
Turunnya kualitas udara akibat zat sisa dari pemakaian minyak bumi
- Perubahan iklim
Penggunaan minyak bumi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2¬. Gas tersebut dapat menimbulkan efek rumah kaca di bumi sehingga terjadilah pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi. Pemanasan global tersebutlah yang memicu perubahan iklim di berbagai balahan dunia
- Pencemaran air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
Proses Desalting
Proses Desalting
Proses desalting merupakan proses penghilangan garam yang
dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah dengan air, tujuannya adalah
untuk melarutkan zat-zat mineral yang larut dalam air. Pada proses ini juga
ditambahkan asam dan basa dengan tujuan untuk menghilangkan senyawa-senyawa
selain hidrokarbon. Setelah melalui proses desalting, maka selanjutnya minyak
akan menjalani proses distilasi.
Pengolahan Minyak
Bumi
Minyak bumi diperoleh dengan jalan pengeboran daerah
antiklinal baik di darat maupun di lepas pantai. Pengeboran kadang-kadang
mencapai kedalaman 3 km atau lebih.
Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan
sedimen tersier yang terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu.
Lapisan ini terdapat di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian
utara, Kalimantan bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun
telah dieksploitasi selama hampir 2 abad, ternyata baru 30 cekungan yang telah
dieksploitasi dan umumnya berada di wilayah barat Indonesia.
Sementara
itu, 30 cekungan lagi di wilayah Timur Indonesia belum dieksploitasi. Minyak
mentah yang baru dihasilkan masih berupa campuran dan belum dapat dimanfaatkan dan harus dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Pengolahan tersebut pada prinsipnya adalah memisahkan (memurnikan) komponen-komponen penyusun minyak bumi. Proses pemisahan komponen-komponen
minyak bumi dilakukan di pabrik kilang minyak (refineries).
Pada
umumnya proses pengolahan minyak bumi melalui 2 tahap yaitu desalting dan
distilasi.
a. Desalting
Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran
juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan
kotoran disebut desalting atau penghilangan garam. Desalting
dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga
mineral-mineral akan terlarut dalam air. Untuk meghilangkan senyawa-senyawa
nonhidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa.
Proses desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa
minyak dan mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Setelah
minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya minyak mentah dialirkan
ke tangki pemanas untuk menguapkan minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah
dialirkan dalam menara fraksinasi (menara distilasi).
EKsplorasi Minyak Bumi
Eksplorasi
minyak bumi
Gambar pori
batuan
Abu-abu
adalah pasir
Biru adalah
air
Hitam adalah
minyak
Eksplorasi
atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan
beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset
dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian.
Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.
Perlu
diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau,
namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya
seperti gambar di bawah ini
Kajian
Geologi
Secara ilmu
geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka
ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja
tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung
hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
* Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan
yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai
batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom
karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di
batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun
ikatan kimia hidrokarbon.
* Tekanan dan Temperatur
Untuk
mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi
di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang
ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
* Migrasi
Hirdokarbon
yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana
hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya
sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena
hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga
tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon
tersebut.
* Reservoar
Adalah
batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses
migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena
kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya
hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di
produksi.
* Perangkap (Trap)
Sangat
penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar
hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika
perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang
berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali.
Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap
stratigrafi.
Kajian
geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan
untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua
kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi
minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau
tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik
batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
Kajian
Geofisika
setelah
kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan
hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan
kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk
mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan
kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari
pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di
dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki
sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya
batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini
menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.
Metoda
tersebut adalah:
1. Eksplorasi seismik
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan
sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini
akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.
2. Data resistiviti
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap
batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau
gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan
menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai
resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan
minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan
resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan
fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita
ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam
interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
3. Data porositas
4. Data berat jenis
* Data berat jenis
Data ini
diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang
memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis
batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi
hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.
sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Eksplorasi_minyak_bumi
Langganan:
Postingan (Atom)